Ini Pengganti Full Day School Ala Pak Menteri Muhadjir Effendy - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy lebih memilih menggunakan Pendidikan Penguatan Karakter (PPK) ketimbang menggunakan istilah Full Day School. Alasannya, siswa akan lebih lama di sekolah dengan penambahan jam pelajaran untuk penguatan karakter anak.
Bentuknya seperti tambahan pelajaran agama atau pengenalan budaya.
Saat ini, konsep tersebut sudah pada tahap mengidentifikasi daerah dan sekolah calon-calon yang akan dijadikan pilot project. Pada tahun ini, Kemendikbud sudah memilih 50 sekolah pada tahap awal dan 500 sekolah pada tahap kedua.
Mendikbud mengatakan sudah ada banyak sekolah dan daerah yang antusias untuk menjadi pilot project PPK itu. Bahkan, mereka sudah siap dengan dana sendiri. Jumlahnya pun diperkirakan mencapai 10.000 sekolah yang telah menerapkan. Kemendikbud hanya akan menyesuaikan kontennya sesuai dengan konsep yang telah dibuat.
"Tapi, tadi disarankan dari pak Iqbal (anggota DPD Iqbal Parewangi, red) minimum tiga persen. Itu mudah kami penuhi," ujar Muhadjir yang dikutip dari JPNN (05/10/16) usai pertemuan dengan Komite III DPD di Kompleks Gedung Parlemen Senayan Jakarta.
Salah satu contohnya di Kabupaten Siak, Riau, yang seluruh sekolahnya sudah menerapkan Pendidikan Penguatan Karakter. Siswa pulang dari sekolah sekitar pukul 15.30. Pelajaran reguler sebenarnya selesai sampai pukul 13.00, setelah itu yang menjadi guru adalah para guru mengaji/ustad.
"Diajar pelajaran-pelajaran agama sampai pukul 15.30. Dari segi pola sudah ada tinggal ditambahi dengan aktivitas lain untuk penguatan pendidikan karakter," pungkas Muhadjir.
Ini Pengganti Full Day School Ala Pak Menteri Muhadjir Effendy
Rabu, 05 Oktober 2016
0 Comments